Selasa, 11 April 2017

SIAPAKAH ULIL AMRI?

.

Ulil Amri adalah pemimpin/penguasa yang beriman, yang menegakkan hukum-hukum Allah dan Rasul-Nya secara totalitas (kaffah) dalam semua aspek kehidupan. Hal ini berdasarkan firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu (apapun), maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (As Sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian... (QS. An-Nisa: 59)
Dalam ayat di atas, yang diseru adalah "orang-orang yang beriman" agar mereka mentaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri "di antara kamu". Frasa "di antara kamu" berarti Ulil Amri itu berasal dari dan diangkat oleh "orang-orang yang beriman". Seruan Allah selanjutnya, apabila di antara orang-orang yang beriman (termasuk Ulil Amri) tersebut terjadi perbedaan pendapat tentang sesuatu (apapun), Allah menyuruh mereka agar mengembalikan persoalan tersebut kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (As Sunnah). Jadi, jelaslah bahwa Ulil Amri adalah "pemimpin yang beriman" yang hanya tunduk patuh kepada seluruh hukum Allah dan Rasul-Nya, karena syarat utama keimanan seseorang adalah "kufur kepada Thaghut", berdasarkan firman-Nya Subhanahu Wa Ta'ala:
...barangsiapa yang kufur kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus... (QS. Al-Baqarah: 256)
Salah satu bentuk kufur kepada Thaghut adalah tidak berhakim kepada Thaghut dan hukum-hukumnya, berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhukum (berhakim) kepada Thaghut, padahal mereka telah diperintah mengkufuri Thaghut itu.... (QS. An-Nisa: 60)
Sedangkan maksud dari "buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus" adalah kalimat Tauhid "Laa ilaaha illallah".
Itulah Ulil Amri menurut Al Quran, bukan menurut partai politik yang berdiri di atas dienul batil demokrasi.
Selanjutnya baca: Ngaji Tauhid Yuk!
.


EmoticonEmoticon